STOP MENJADI PEOPLE PLEASER!

Hai Kawan Sejiwa! Siapa nih diantara kalian yang pernah berada dalam situasi ketika tidak bisa menolak permintaan orang dan selalu mengalah? bahkan sering mengulangnya karena sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan? Wah perlu diingat yah kawan-kawan bahwa jika kalian terus terjebak dalam perbuatan yang sama, secara tak sadar sudah menjadi people pleaser loh!

Berkenalan dengan People Pleaser yuk!

People pleaser itu apa sih? Sebutan ini sering diberikan kepada seseorang yang senang berbuat apapun dengan tujuan menyenangkan orang lain atau menghindarkan rasa kekecewaan orang lain terhadap dirinya. Pokoknya menurut dia penerimaan orang itu sangat penting deh dalam hidupnya! People pleaser ini juga memiliki kecendrungan untuk menjaga kondisi damai dengan menghindari konflik bersama orang lain walaupun ada perbedaan pandangan.

Bagaimana sih karaktersitiknya?

Nah, berikut hal-hal yang menunjukkan ciri bahwa seseorang telah menjadi people pleaser agar kalian mudah mengevaluasi diri, yaitu:

  1. Sulit Mengatakan Tidak

Ini nih yang paling banyak dilakukan oleh people pleaser! Biasanya hal tersebut dilatar-belakangi oleh perasaan “tidak enakan”, sehingga mereka memilih untuk selalu mengiyakan permintaan orang lain, walaupun harus menyingkirkan urusan sendiri. Apabila menolaknya, maka perasaan bersalah dan overthinking dapat menghinggapi. Mereka juga takut apabila mengatakan tidak maka orang lain akan menganggapnya egois atau tidak toleran

  • Setuju Dengan Cepat

Masih berhubungan dengan ciri sebelumnya nih, mereka yang people pleaser akan menunjukkan persetujuan yang cepat terhadap berbagai hal. Meskipun hal itu mengganggu atau menyusahkannya, namun demi menyenangkan orang lain dan menghindari konflik seorang people pleaser akan tetap mendukung apapun yang orang katakan sebaik mungkin. Bagi mereka menunjukkan persetujuan adalah cara yang paling aman agar mudah diterima orang lain.

  • Membutuhkan Validasi Orang Lain

People pleaser cenderung menganggap bahwa penilaian orang lain terhadap diri mereka sangatlah penting, sehingga mereka akan terus berusaha untuk menunjukkan sisi yang diinginkan oleh orang sekitarnya terus-menerus. Usaha ini mereka lakukan untuk mendapatkan pujian atau atensi orang lain yang mereka anggap sebagai kebahagiaan meski harus mengorbankan diri untuk menyenangkan semua orang.

Kenapa bisa sampai menjadi People Pleaser yah?

Untuk mengatasinya, tentu perlu kita ketahui “akar” dari munculnya perilaku tersebut dulu nih. Dan berikut beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang bisa menjadi people pleaser:

Harga Diri Yang Rendah

People pleaser kemungkinan memandang dirinya secara rendah sehingga cenderung mengabaikan kemampuannya sebagai orang yang memegang kuasa penuh terhadap jalannya kehidupan. Menurut mereka, dengan menerima opini orang lain setiap saat sampai menerima pujian adalah perbuatan yang dapat meningkatkan value hidup dibandingkan penilaian diri sendiri

  • Insecurity

Nah, ada juga yang dari awal sudah merasa cemas akan pandangan orang lain terhadap dirinya loh. Sehingga akhirnya mereka memilih untuk berusaha terus menerus agar orang lain bisa bahagia dan menyukainya atas usaha yang dia lakukan.

  • Pengalaman Masa Lalu

Pengalaman yang dimaksud ini misalnya adalah:

Kurang kasih sayang dari orang tua

Pernah dikucilkan/merasakan kehilangan

Menerima kekerasan

Menurut mereka dengan membantu atau menyenangkan orang lain setiap saat, maka kasih sayang dan rasa aman yang dulu tidak pernah dirasakan akan mudah didapatkan.

Bagaimana dampaknya?

Hmmm, bisa dipahami bahwa tujuan kita untuk membantu dan menyenangkan orang lain adalah perbuatan baik. Tentu kita merasa senang jika berada dalam hubungan sosial yang akur dan juga disukai banyak orang bukan? Tapi apakah caranya sudah tepat? Daripada menyenangkan orang lain, sebaliknya malah menjadi boomerang dan bisa membuat diri sendiri kelelahan dan merasa rendah diri loh!

Perasaan yang terus dipendam dan tenaga yang dikerahkan untuk kepentingan orang lain justru membuat kita kewalahan dalam menghadapinya. Dan kemungkinan terburuk, orang-orang jadi senang memanfaatkan kita loh. Wah sungguh situasi yang genting dan perlu kita hindari nih!

Lalu, aku harus bagaimana dalam menghadapinya?

Apabila kalian memiliki tanda-tanda tersebut atau ingin menghindarinya, perlu diperhatikan beberapa hal berikut yang dapat membantu kalian agar tidak “terjebak”:

  1. Mengevaluasi Perbuatanmu

Kawan-kawan dapat memulainya dengan kembali merenungkan penyebab dari munculnya perilaku tersebut dan apa akibat yang didapatkan jika terus-terusan menjadi people pleaser. Apakah hal tersebut banyak memberikan kenyamanan atau malah membuat kalian kesusahan? Apabila kalian sudah memahaminya, maka akan lebih mudah untuk menghilangkan kebiasaan tersebut loh!

  • Kenali Prioritasmu

Tanamkan pada diri kalian bahwa kepentingan diri adalah prioritas yang perlu didahulukan dalam kehidupan ini. Menyenangkan orang lain adalah hal terpuji, akan tetapi jika sampai mengusik urusan kita, maka harus segera dibatasi yah! Kesejahteraan diri adalah tanggung jawab yang perlu diwujudkan sepenuh hati, sehingga harus kita ciptakan sendiri dan bukannya dicari dari orang lain.

  • Carilah Kebahagiaan Sendiri

Menerima pengakuan orang lain memang hal yang menyenangkan. Namun, hal ini akan bersifat sementara dan apabila kita terus bergantung kesana akan jadi jebakan bagi kita dalam menemukan jati diri sendiri. Sehingga perlu nih bagi kita untuk membuat kebahagiaan tersendiri yang bersifat permanen. Kalian mungkin bisa mencoba mengenali lagi bagaimana konsep kebahagiaan yang ingin dituju dan membuat kalian enjoy dalam menjalaninya.

  • Bertindak dan Berkata dengan Tegas

Hal utama yang sering dialami people pleaser adalah kebiasaannya yang merasa tidak enakan. Betul tidak nih? Nah oleh karena itu kawan-kawan harus mulai bersikap tegas terhadap dirinya agar tidak larut pada perasaan tersebut. Kalian bisa mencobanya dengan berkata “tidak” dan mengingat bahwa kebahagiaan orang lain tidak sepenuhnya jadi tanggung jawab kita. Dan juga meskipun artinya kita harus berbeda pendapat terhadap orang lain, namun kita harus tetap mencobanya untuk memberikan penjelasan dengan santun agar hati dan pikiran bisa “plong”.

  • Membuat Batasan

Setelah kalian mencoba menolak permintaan orang, penting juga nih untuk menjelaskan batasan-batasan terhadap kemampuan kalian bagi orang lain! Hal ini dapat dilakukan agar orang lain tidak semena-mena atau meremehkan kalian.

Misalnya saja ada rekan yang ingin membahas pekerjaan di larut malam saat kalian sudah bersiap istirahat. Kalian bisa menjelaskan kepadanya bahwa untuk sekarang kondisi kalian sedang tidak memungkinkan untuk menerimanya, dan bisa dilanjutkan besok hari saat sudah bugar.

Semoga tips di atas dapat membantu kawan-kawan untuk bahagia dan juga berdaya yah! Membantu itu memang perbuatan mulia. Akan tetapi, perlu diingat jangan sampai kita lebih mementingkan keperluan orang lain daripada diri sendiri yah! Sayangilah diri kalian terlebih dahulu sebelum membahagiakan orang lain. Because you’re the main character of your life and don’t lose yourself trying to be everything for everyone.