Empati: Skill yang Kamu Butuhkan Untuk Dapat Cuan

Hmm tunggu deh, memangnya empati itu skill ya? Yes, it is! Percaya nggak sih kalau empati itu adalah kemampuan, bukan sifat yang kita miliki dari lahir. Sama seperti skill lainnya, kemampuan empati ini perlu untuk diasah terus menerus karena akan sangat berguna dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dan karir kita.

Pengertian Empati

Image by Rawpixels.com

Jadi, empati itu apa sih? Empati dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengenali perasaan orang lain, penyebab perasaan tersebut, dan mampu berpartisipasi dalam pengalaman emosional individu tanpa menjadi bagian darinya.

Banyak yang mengira empati dan simpati itu sama, padahal keduanya bukanlah hal yang sama lho. Simpati adalah perasaan kepedulian terhadap seseorang dan perasaan bahwa mereka bisa lebih bahagia. Kita bisa merasakan simpati untuk seseorang yang kita lihat menangis di jalan, misalnya, tanpa mengetahui apa pun tentang situasi mereka. Simpati dapat berkembang menjadi empati, tetapi tidak selalu demikian.

“Learning to stand in somebody else’s shoes, to see through their eyes, that’s how peace begins. And it’s up to you to make that happen. Empathy is a quality of character that can change the world.”

– Barack Obama

Mengapa Harus Menggunakan Empati di Lingkungan Kerja?

Siapa sangka, kemampuan berempati adalah salah satu karakteristik terpenting yang harus dimiliki khususnya untuk Kawan Sejiwa yang berkarier di bidang entrepreneurship atau business. Bahkan, The Washington Post menyatakan bahwa sebanyak 76% CEO menyakini bahwa empati adalah hal yang penting di perusahaan mereka. Karena melalui empati, seorang entrepreneur atau pebisnis mampu berpikir dari sudut pandang pelanggannya sehingga bisa memahami kemungkinan permasalahan yang dialami pelanggan dan mampu memberikan solusi yang tepat.

Selain itu, empati dalam konteks lingkungan kerja dapat diartikan sebagai para karyawan baik bawahan dan atasan yang mampu berempati dengan satu sama lain yang dapat meningkatkan hubungan dan kinerja.

Manfaat Empati

Photo by krakenimages on Unsplash

Dengan skill ini, kita bisa memperoleh banyak manfaat dan keuntungan dalam pekerjaan kita, diantaranya:

Meningkatkan Kualitas Produk dan Layanan

Terlepas dari produk dan layanan apa yang ditawarkan oleh perusahaan, memiliki empati dapat membantu meningkatkan layanan pelanggan. Tanpa empati, bahkan produk terbaik pun bisa gagal untuk membuahkan hasil nyata.

Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Empati adalah keterampilan penting yang dapat membantu mengidentifikasi masalah dengan benar. Karena kita akan kesulitan untuk mencari solusi tanpa melihat dari sudut pandang yang berbeda.

Menciptakan Produktivitas yang Baik

Organisasi yang mengajarkan manajernya untuk menunjukkan empati dalam semua aspek pekerjaan akan menciptakan lingkungan kerja dengan produktivitas yang baik, meningkatkan loyalitas karyawan dan membuat karyawan menjadi lebih bahagia.

Cara Mempraktekkan Empati di Lingkungan Kerja

Walaupun ada beberapa orang secara alami lebih mampu untuk berempati dari orang pada umumnya, tapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh siapa saja untuk melatih dan meningkatkan empati

1. Amati Orang Lain

Tumbuhkan rasa peduli kepada sesama, karena salah satu ciri kemampuan berempati adalah peka terhadap perasaan orang lain. Perasaan orang lain dapat dipahami tidak hanya dari perkataannya saja, namun juga dapat diketahui dari intonasi, ekspresi wajah, serta bahasa tubuh mereka. Coba bayangkan, kira-kira bagaimana kabar mereka hari ini? Kalau mereka bersikap tidak seperti biasanya, kira-kira apa yang baru saja mereka alami? Apa mungkin rekan kerja kita sedang mengalami burnout?

2. Melihat dari Sudut Pandang Lain

Coba untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain, sehingga kita bisa lebih mudah untuk menemukan penyelesaian masalah dari sudut pandang yang berbeda. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memperlakukan rekan kerja kita sebagaimana kita ingin diperlakukan.

3. Jadi Pendengar yang Aktif

Latih diri kita untuk benar-benar memperhatikan pembicaraan lawan bicara dan menanggapinya dengan baik. Tunjukkan bahwa kita berminat untuk mendengarkan dan buat lawan bicara merasa diperhatikan.

4. Berikan Apresiasi

Umumnya ketika karyawan melakukan kesalahan, atasan tidak segan untuk memberikan hukuman. Namun jika mereka telah melakukan pekerjaannya dengan baik, jangan ragu untuk menunjukkan apresiasi dengan memberi penghargaan. Apresiasi tersebut bisa meningkatkan semangat bekerja karena dapat menjadikan para karyawan merasa dihargai dan dihormati.

Most people think that empathy is something you have only with friends and the family, but in reality, it is also a priority in business. Without empathy it is not possible to get the best from your team, so for this reason it is the key to everything.”

– Satya Nadella, CEO of Microsoft.

Setelah mempraktekkan ini, yakin deh, suasana di lingkungan kerja Kawan Sejiwa pasti akan terasa lebih positif dan lebih produktif. Semangat terus untuk belajar meningkatkan empati ya!

Penulis : Rara Purwandari

Referensi :

  • Center for Creative Leadership. (2020). The Importance of Empathy in the Workplace. Retrieved from https://www.ccl.org/articles/leading-effectively-articles/empathy-in-the-workplace-a-tool-for-effective-leadership/.
  • Goleman, D. (1996). Kecerdasan Emosional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • Humphrey, R. H. (2013). The benefits of emotional intelligence and empathy to entrepreneurship. Entrepreneurship Research Journal, 3, no. 3: 287–294.
  • Mind Tools. Empathy at Work: Developing Skills to Understand Other People. Retrieved from https://www.mindtools.com/pages/article/EmpathyatWork.htm.
  • Sekiguchi and Saddam. (2018). The role of empathy in entrepreneurial opportunity recognition: An experimental study in Japan and Pakistan. Journal of Business Venturing Insights. 9. 10.1016/j.jbvi.2017.11.001.
  • The Washington Post. Rewards multiply with workplace empathy. Retrieved from https://www.washingtonpost.com/sf/brand-connect/businessolver/rewards-multiply-with-workplace-empathy/.