WHO menyatakan bahwa depresi telah mempengaruhi lebih dari 264 juta orang di seluruh dunia. Jumlah tersebut hampir menyamakan jumlah penduduk Indonesia pada 2020 lho, yaitu sebesar 270 juta. Hal ini menjadikan depresi sebagai masalah kesehatan mental yang paling umum di seluruh dunia.
Pengertian Depresi
Depresi adalah suasana hati yang rendah yang berlangsung lama, dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Dalam tingkat yang paling ringan, mungkin tidak akan terlalu berpengaruh dalam kehidupan seseorang, tetapi depresi dapat membuat segalanya lebih sulit untuk dilakukan dan menjadikan hidup ini tampak kurang berharga. Pada tingkat yang paling parah, depresi dapat mengancam jiwa karena dapat memicu suicidal thought.
Public Figure yang Mengalami Depresi
Masalah kesehatan mental ini dapat mempengaruhi semua orang, tidak terkecuali para public figure yang tampaknya sudah memiliki semuanya. Beberapa tahun terakhir sudah banyak artis, atlit dan bahkan bangsawan yang telah berani untuk membuka diri tentang depresi yang mereka alami. Besarnya tekanan untuk selalu tampil sempurna, public figure pernah merahasiakan perjuangan mereka dengan kesehatan mental. Berikut beberapa public figure yang pernah mengalami depresi:
Robin Williams
Robin meninggal karena bunuh diri pada tahun 2014 pada usia 63 tahun. Meskipun dirinya tidak pernah secara terbuka mengakui menderita gangguan kesehatan mental apapun, seorang perwakilan dari pihaknya menyatakan bahwa Robin telah berjuang melawan depresi berat dan telah didiagnosis memiliki penyakit Parkinson.
“I think the saddest people always try their hardest to make other people happy. Because they know what it’s like to feel absolutely worthless and they don’t want anybody else to feel like that.” – Robin Williams
Princess Diana
Putri Diana menjelaskan bagaimana rasanya menjadi orang pertama di keluarga kerajaan yang secara terbuka berbicara tentang pengalamannya dengan depresi pascamelahirkan.
“You’d wake up in the morning feeling you didn’t want to get out of bed, you felt misunderstood, and just very, very low in yourself.” – Princess Diana
Naomi Osaka
Atlet tenis wanita, Naomi Osaka memutuskan untuk mundur dari French Open 2021 untuk memprioritaskan kesehatan mentalnya. Naomi mengatakan dia mengalami kecemasan sebelum berbicara kepada media dan mengungkapkan bahwa dia telah menderita depresi sejak memenangkan U.S Open 2018
“There can be moments for any of us where we are dealing with issues behind the scenes. Each of us as humans is going through something on some level.” – Naomi Osaka
Cara Menjadi Support System Untuk Mereka
Depresi bisa mempengaruhi semua orang, baik yang tua maupun muda, laki-laki ataupan perempuan, bahkan kaya dan miskin. Orang yang mengalami depresi umumnya akan merasa terganggu dalam pekerjaan sehari-hari, yang kemudian dapat berpengaruh kepada penurunan produktivitas. Ini juga dapat mempengaruhi hubungan dan beberapa kondisi kesehatan kronis. Risiko depresi meningkat ketika orang tersebut merasa sendirian dan tidak didukung.
Jadi, apa yang bisa kita lakukan untuk mendukung seseorang yang sedang mengalami depresi? Ada banyak cara, tapi Kawan Sejiwa bisa mulai dengan cara-cara dibawah ini:
1. Cari Informasi tentang Depresi
Pada zaman modern seperti saat ini, mudah sekali untuk mencari berbagai informasi. Carilah informasi mengenai depresi pada sumber yang terpercaya. Coba pikirkan, bagaimana ya rasanya mengalami depresi? Apa penyebab seseorang bisa mengalami depresi? Dengan mengetahui hal-hal tersebut, secara nggak langsung kita bisa meningkatkan rasa empati kita kepada orang lain.
2. Hindari Toxic Positivity
Kok bersikap positif malah harus dihindari sih? Ya, bersikap positif memang bisa berpengaruh baik bagi kesehatan mental, tapi menuntut orang untuk selalu bersikap positif dan menyangkal emosi negatif itu juga tidak benar lho. Emosi negatif itu perlu dirasakan dan harus ditangani bukan untuk dihindari dan dipendam. Jadi, coba yakinkan kepada mereka bahwa merasakan emosi negatif bukanlah hal yang salah.
3. Tetap Berhubungan
Bagian dari dukungan emosional yang bisa kita tawarkan adalah dengan menjaga segala sesuatu senormal mungkin. Selalu libatkan orang tersebut dalam acara sosial, atau coba untuk menghindari obrolan yang bisa memicu depresi mereka.
4. Beri Ruang untuk Bicara
Cukup memberi seseorang ruang untuk berbicara dan mendengarkan perasaan mereka, bisa sangat membantu. Jika mereka merasa kesulitan, beri tahu mereka bahwa kita akan selalu ada dan siap untuk membantu. Dengan menjadi pendengar yang baik kita bisa membuat orang tersebut tidak merasa sendirian dan terisolasi.
5. Tanyakan dan Pelajari Pemicu Depresi
Perhatikan hal-hal apa saja yang bisa memicu depresi, atau bahkan kita bisa langsung menanyakan kepada orang yang bersangkutan. Dan ingat ya, perhatikan intonasi dan pemilihan kata kita. Dan usahakan untuk membahas topik pembicaraan ini pada waktu dan tempat yang tepat. Jangan bicarakan hal ini ketika ada orang lain disekitarnya atau kita bisa membuat dirinya semakin tidak nyaman.
6. Tawarkan Bantuan
Kita tidak dapat memaksa siapa pun untuk mendapatkan bantuan jika mereka tidak menginginkannya, jadi penting untuk meyakinkan orang yang kita cintai bahwa tidak apa-apa untuk meminta bantuan, dan bahwa ada bantuan di luar sana.
“If you know someone who’s depressed, please resolve never to ask them why. Try to understand the blackness, lethargy, hopelessness, and loneliness they’re going through. It’s hard to be a friend to someone who’s depressed, but it is one of the kindest, noblest, and best things you will ever do.”
– Stephen Fry
Memberikan dukungan kepada orang lain bisa jadi hal yang menantang. Maka dari itu, Kawan Sejiwa jangan lupa untuk memprioritaskan kesehatan jiwa diri kita sendiri ya. Tetapkan batasan dan selalu bersikap realistis tentang apa yang bisa kita lakukan dan berikan untuk orang lain.
Penulis : Rara Purwandari
Referensi :
- American Psychiatric Association. What is Depression?. Retrieved from https://www.psychiatry.org/patients-families/depression/what-is-depression.
- Badan Pusat Statistik. Hasil Sensus Penduduk 2020. Retrieved from https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/hasil-sensus-penduduk-2020.html.
- Gleeson, S. (2021). Naomi Osaka says ‘it’s OK to not be OK’; standing up for mental health ‘all worth it’. Retrieved from https://www.usatoday.com/story/sports/tennis/2021/07/08/naomi-osaka-opens-up-french-open-withdrawal-mental-health/7899251002/.
- Higuera, V. (2020). Everything You Want to Know About Depression. Retrieved from https://www.healthline.com/health/depression.
- Friel, M. (2020). 8 times the royal family were surprisingly candid about their mental health. Retrieved from https://www.insider.com/times-royal-family-opened-up-about-mental-health-2020-5#princess-diana-explained-what-it-was-like-to-be-the-first-person-in-the-royal-family-to-openly-speak-about-her-experience-with-post-natal-depression-1.
- National Institute of Mental Health. (2018). Depression. Retrieved from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/depression.
- World Health Organization. Depression: Overview. Retrieved from https://www.who.int/health-topics/depression#tab=tab_1.