Halo Kawan Sejiwa!
Hayo, siapa di sini yang suka membaca buku? Dari buku yang kamu baca, kamu bisa sejenak meninggalkan hiruk-pikuk aktivitasmu loh. Eits, tapi membaca buku tidak hanya untuk mengisi waktu luang saja. Ada banyak sekali manfaat dari proses kita membaca buku. Selain dapat membantu memperkuat otak, membaca buku juga bermanfaat untuk kesehatan jiwa kita.
Pada tulisan kali ini, Sehat Jiwa akan memberikan beberapa rekomendasi buku untuk kamu. Buku-buku ini ditulis oleh penulis Korea Selatan dengan genre self-development. Korea tidak hanya terkenal dengan drama dan musiknya saja, namun juga terkenal dengan literatur-literaturnya. Buku-buku yang akan dibahas ini membahas tentang bagaimana kita mencintai diri kita sendiri.
Isu-isu Kesehatan Jiwa di dalam Buku
Akhir-akhir ini isu kesehatan jiwa sedang banyak dibahas di berbagai media sosial. Tekanan sosial, pekerjaan, pendidikan, hubungan dengan orang lain yang kompleks dan tinggi memberikan pengaruh pada kondisi jiwa seseorang. Seperti merasa tidak percaya diri, menyalahkan diri sendiri, merasa tidak bahagia, dan lainnya. Untuk menyampaikan isu-isu kesehatan jiwa ini, buku menjadi salah satu media yang digunakan untuk para penulis di Korea Selatan. Melalui buku, ajakan serta dukungan disampaikan bahwa kita tidak berjuang sendiri. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari untuk memahami apa yang ada dalam diri.
Penulis Korea menuliskan narasi-narasinya dengan gaya bahasa yang ringan. Pembaca seperti sedang diajak mengobrol sambil duduk menikmati segelas teh hangat. Isu yang dibahas pun sangat relatable dengan kondisi orang Indonesia. Contohnya tentang ekspektasi orang lain, insecure, self-blaming, dan lainnya. Kemiripan budaya membuat tema tentang kesehatan mental yang ditulis oleh penulis Korea, sangat sesuai dan mudah dipahami oleh pembaca dari Indonesia.
Sehat Jiwa akan memberikan rekomendasi buku dari penulis Korea Selatan tentang menerima dan menghargai diri sendiri. Yuk, langsung saja kita simak rekomendasinya di bawah ini.
1. How to Respect Myself
Buku “How to Respect Myself” karya Yoon Hong Gyun ini bisa menjadi teman kita untuk mengenal diri kita sendiri. Sering sekali kita menganggap pengakuan atau penilaian dari orang lain adalah hal yang penting. Namun, pengakuan ini membuat kita sibuk untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Dan lupa untuk menghargai diri sendiri. Di dalam buku ini terdapat 24 latihan yang bisa kamu lakukan untuk mulai menerima segala kekurangan atau ketidaksempurnaan dalam dirimu. Dengan membaca buku ini, kita akan dipandu untuk mengenal cara-cara menangani emosi-emosi negatif seperti membenci diri sendiri, rendah diri, depresi, sampai kecemasan.
2. I Want to Die But I Wat to Eat Tteokpokki
I Want to Die but I Wat to Eat Tteokpokki ditulis oleh Baek Se Hee. Buku ini menceritakan proses penulis untuk berdamai dengan masa lalunya. Kita akan membaca tulisan penulis tentang pertanyaan, penilaian, saran, nasihat, dan evaluasi diri. Tulisan ini dalam bentuk dialog antara penulis dan psikiaternya. Oh iya, buku ini dibaca oleh Kim Namjoon atau RM juga loh yang merupakan leader dari BTS.
3. Hidup Apa Adanya
Sering sekali kita merasa hidup orang lain lebih baik dibandingkan hidup kita. Selain itu kita pun merasa pendapat dan penilaian orang lain dapat membuat kita dipandang hebat atau keren. Jika kamu merasa ‘hidup di bawah ekspektasi orang lain’ dan ingin lepas dari jeratan tersebut. Buku ini cocok sekali untuk kamu. Buku yang ditulis oleh Kim Suhyun membuat kita dapat membuka pikiran bahwa apapun penilaian dari orang lain tidak berpengaruh pada kehidupan kita. Menjadi diri sendiri dan menerima apapun yang terjadi saat ini membuat kita dapat mensyukuri hal kecil yang ada di dalam hidup ini.
4. Aku Bukanya Menyerah Hanya Sedang Lelah
Dalam hidup ini terkadang kita merasa lelah dan tidak adil dengan keadaan. Selain itu, kita merasa bodoh dan menyalahkan diri ketika gagal mencapai sesuatu. Padahal kita sudah berusaha dengan maksimal. Membaca buku ini, kita seperti sedang duduk mendengar cerita dari penulis. Buku yang ditulis oleh Geulbaewoo membuat kita memahami bahwa tidak apa-apa jika tidak berhasil, mengambil pilihan yang salah, dan merasa lelah. Kita dapat memberikan kesempatan untuk diri sendiri untuk sejenak menepi, beristirahat, dan melakukan hal yang disukai.
5. Siapa yang Datang Ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
Buku ini adalah catatan kecil penulis yang berusaha membuat hidup lebih baik. Buku yang ditulis oleh Kim Sang Hyun seperti sedang memberikan kekuatan untuk pembaca. Gaya penulisan yang hangat dan menyenangkan berisi pesan-pesan yang ingin disampaikan penulis. Tentang kehidupan, kebahagiaan, bagaimana hubungan kita dengan orang lain, melepas diri dari insecure, dan lainnya. Kita dapat menemukan harapan yang baik dalam menjalani hidup. Hidup hanya sekali, kita bisa menjadikannya bermakna di setiap waktunya.
Kelima buku di atas merupakan buku-buku bestseller di Korea Selatan dan beberapa negara lainnya. Perlu kita ketahui, bahwa membaca buku dapat membantu kita untuk meredakan kecemasan, memperoleh kebahagiaan, dan mengurai benang-benang kusut di dalam pikiran. Bagaimana, kamu sudah tertarik untuk membaca buku-bukunya?
Penulis: Sucia Ramadhani